Jumat, 15 Oktober 2010

Pertumbuhan Kerajaan Islam di Indonesia


Kerajaan Samudera Pasai (1267M)

Berdasarkan berita Marcopolo (th 1292) dan Ibnu Batutah (abad 13). Pada tahun 1267 telah berdiri kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya Batu nisan makam Sultan Malik Al Saleh (th 1297) Raja pertama Samudra Pasai.
Tadinya bernama Perlak, sebelum pernikahan Sultan Malikul Saleh dengan seorang putri pasai.

Peranan Samudera pasai: a. Merupakan kerajaan Islam tertua di Indonesia b. Pusat pelayaran dan perdagangan strategis krn terletak di tepi selat Malaka

Raja-raja Samudera Pasai: a. Sultan Malikul Saleh b. Malikul Tahir[anak Malikul Saleh]

Pernah berusaha ditundukkan Majapahit tapi gagal. Sebab kemunduran: perkembangan kerajaan Malaka sehingga pusat pelayaran perdagangan beralih ke Malaka

Kerajaan Malaka

Peranan: a. pusat perdagangan b. pusat penyebaran pengetahuan dan agama Islam

Raja-raja: Prameswara –> pendiri (paramisara) | Megat Iskandar Syah –> Sultan I | Sultan Mansyur Syah –> terbesar -Laksamana Hang Tuah berhasil menguasai seluruh gerak perdagangan dan pelayaran Selat Malaka dan Selat Karimata

Sebab keruntuhan: Dikuasai Portugis[1511]

Kerajaan Aceh (1360M)

Kerajaan Aceh Darussalam berdiri menjelang keruntuhan Samudera Pasai. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun 1360 M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh Majaphit, dan sejak saat itu, kerajaan Pasai terus mengalami kemudunduran. Diperkirakan, menjelang berakhirnya abad ke-14 M, kerajaan Aceh Darussalam telah berdiri dengan penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil Awal 913 H (1511 M) . Pada tahun 1524 M, Mughayat Syah berhasil menaklukkan Pasai, dan sejak saat itu, menjadi satu-satunya kerajaan yang memiliki pengaruh besar di kawasan tersebut. Bisa dikatakan bahwa, sebenarnya kerajaan Aceh ini merupakan kelanjutan dari Samudera Pasai untuk membangkitkan dan meraih kembali kegemilangan kebudayaan Aceh yang pernah dicapai sebelumnya.

Faktor pendorong perkembangan Aceh: a. letak yang strategis di selat Malaka b. Aceh merupakan penghasil lada c. Wilayah Aceh merupakan wilayah yang cerah untuk perdagangan

Peranan Aceh: a. pusat perdagangan dan pusat pelayaran b. pusat penyebaran agama Hindu

Raja Aceh a. Sultan Ibrahim b. Sultan Iskandar Muda c. Sultan Iskandar Thani Karya sastra: Bustanu’ssalatin[kitab raja-raja] –> dikarang oleh: Nuruddin ar Raniri Politik luar negeri: bebas[mau berteman dgn siapa saja] asal tidak membahayakan kedaulatan Aceh. Politik dalam negeri:

Sebab kemunduran Aceh:
a. Tidak ada regenerasi pimpinan
b. Perebutan kekuasaan diantara Tengku dan Teuku
c. Banyak wilayah yang melepaskan diri

Kerajaan Demak (1478M)

Kesultanan Demak adalah kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal dari kerajaan Majapahit, dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Kesultanan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan.
Terletak di Jateng Bagian Barat Raja-raja Demak:
1. Raden Patah[putra raja Majapahit Brawijaya][pendiri]
2. Pati Unus
3. Sultan Trenggono[masa kejayaan]

Merupakan daerah tempat berkumpulnya para wali sehingga wilayah ini merupakan pusat agama Islam.

Peninggalan Islam: a. Mesjid Agung Demak b. Makam Panjang c. Makam Sunan Kalijaga d. Makam Ratu Kalinyamat Ki Ageng Sela | Ki Penjawi + Ki Gede Pamanahan + Ki Juru Mertani | | | Adipati Pati Sutawijaya——[wil digabung] [anak angkat S. Hadiwijaya(raja pajang]

Sultan Trenggono wafat, wilayah beralih ke Pajang.

Raja yang berkuasa: Sultan Hadi Wijaya (Joko Tingkir/ Mas Karebet)

Sesudah Hadiwijaya mangkat kerajaan pindah ke Mataram

Kerajaan Mataram (732M)

Kerajaan Medang (Rajya Medang i Bhumi Mataram) dikenal juga dengan nama Kerajaan Bhumi Mataram, atau Mataram saja. Karena di kemudian hari juga ada nama yang sama, maka orang sering menyebutnya sebagai Kerajaan “Mataram kuno” atau kerajaan “Mataram Hindu
Terletak di Jawa Tengah Selatan (Yogyakarta dan Selo)

Terdiri atas 4 bagian: a. Kutanegara b. Negara Agung c. Pesisir d. Mancanegara

Raja-raja Mataram: a. Sutawijaya /Mas Ngabehi Loring Pasar/ Senopati Ing Ngalaga Khalifatullah Dayidin Panatagama. b. Mas Jolang (lemah) [S. Hanyakrawati] c. Mas Rangsang[Sultan Agung Hanyakrasuma]->kuat, menentang Belanda. Menyerang Jayakarta 3 kali tapi gagal semua. d. S. Amangkurat [memihak Belanda] e. Amangkurat II [memihak Belanda] f. Amangkurat III [memihak Belanda] Terjadi perselisihan Amangkurat III dengan P. Mangkubumi,

Mereka mengadakan perjanjian “Giyanti”: a. Amangkurat III menguasai Surakarta b. P. Mangkubumi menguasai Yogyakarta 1757 Perjanjian Salatiga: a. Surakarta dibagi2, yang satu milik Amangkurat, bergelar Sunan Paku Buana; yang satu lagi milik P. Sambernyawa, bergelar Mangkunegara b.Yogyakarta dibagi2 yang satu milik S. Hamengkubuono, yang satu milik Pakualam

Faktor penyebab kegagalan Sultan Agung: 1. Kesalahan strategi [tiba pada saat musim hujan] 2. Penyakit sampar 3. Lumbung padi di Magelang, Kerawang, Pemalang dibakar 4. Pengkhianatan 5. Kalah persenjataan

Peninggalan Kerajaan Mataram: a. Keraton Yogyakarta dan Surakarta b. Pura Mangkunegara&Pura Pakualam c. Peninggalan yang berupa sastra: Serat Wulung Reh[karya Ranggawarsita] d. Peninggalan yang berupa benda pusaka: Senjata, kereta, manusia pendek, binatang, alun-alun, beringin, manusia bajang, manusia berkulit putih e. Mangkunegara ke IV menulis Serat Centini f. Sastra Gending-oleh Sultan Agung

Cirebon dan Banten

esultanan Cirebon adalah sebuah kesultanan Islam ternama di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi, dan merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau. Lokasinya di pantai utara pulau Jawa yang merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, membuatnya menjadi pelabuhan dan "jembatan" antara kebudayaan Jawa dan Sunda sehingga tercipta suatu kebudayaan yang khas, yaitu kebudayaan Cirebon yang tidak didominasi kebudayaan Jawa maupun kebudayaan Sunda.
Pendiri Cirebon dan Banten: Fatahillah/ Faletehan/ Sunan Gunungjati. Setelah mendirikan Cirebon, Fatahillah mengusir Portugis dan Banten. Setelah mengusir mereka, Fatahillah kembali ke Cirebon, kekuasaan diserahkan ke anaknya Sultan Hassanuddin Raja Banten yang kedua adalah Syeh Maulana Yusuf. Ia merebut ibukota kerajaan Hindu Pajajaran di Pakuan Masa kejayaan: Sultan Ageng Tirtayasa Komoditi barang utama: Lada, termasuk rempah-rempah

Keistimewaan Banten: a. Letak strategis, di tepi Selat Sunda b. Termasuk basis Islam yang kuat. c. Wilayahnya: Sunda Kelapa, Banten, Cirebon d. Pada masa Hassanuddin wilayah: Lampung, Bengkulu, Palembang e. Terjadi pertentangan antara S. Ageng Tirtayasa dgn S. Haji, karena S. Ageng menentang Belanda, sedangkan S. Haji berhasil dibujuk oleh VOC.

Ia menandatangani Perjanjian Banten Perjanjian Banten: 1. VOC monopoli lada di Banten 2. S. haji menjadi raja, 1/3 wilayah milik Belanda Ada 3 keraton Cirebon: Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan

Kerajaan Banjarmasin (1520M)


Didirikan Pangeran Samudera, gelarnya Sultan Suryanullah Pusat kerajaan: Kota Banjarmasin. Selama Perang Makassar, pedagang Melayu mengungsi ke Banjarmasin, hingga hubungan Banjarmasin-Mataram kuat karena ada unsur menentang Belanda.

Kerajaan Gowa-Tallo (1300M)

Kerajaan Gowa berdiri kira-kira tahun 1300 Masehi dengan raja yang pertama adalah seorang perempuan bernama TUMANURUNG (1320-1345) yang kawin dengan KARAENG BAYO berasal dari Bonthain yang menurunkan raja-raja Gowa selanjutnya.
Kerajaan Sulawesi Selatan: Gowa-Tallo, Wajo, Sopeng, Bone Ada persaingan antara Gowa dengan Bone Kerajaan Bone membentuk aliansi Tellumpocco dengan Wajo dan Sopeng, Gowa-Tallo menang Bandar utama: Somba Opu Raja Gowa: Daeng Manrabbia[Sultan Alaudin]-raja pertama yang Islam.

Ia menyebarkan Islam di seluruh wilyahnya Masa kejayaan: Sultan Hassanuddin

Kerajaan Ternate dan Tidore

Kerajaan Gapi atau yang kemudian lebih dikenal sebagai Kesultanan Ternate (mengikuti nama ibukotanya) adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke -16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Di masa jaya kekuasaannya membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi utara, timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filipina hingga sejauh Kepulauan Marshall di pasifik.
Maluku Utara, 4 kerajaan: Jailolo[halmahera], Ternate, Tidore, Bacan Agama Islam disebarkan Sunan Giri dari Gresik Banyak kaum muslimin yang berguru pada Sunan Giri di Gresik, hingga hubungan perdagangan antara Maluku dan pedagang Jatim ramai

Raja Ternate yg pertama memeluk Islam: Zainal Abidin Maluku akhirnya terbagi menjadi 2 wilayah pengaruh: a. Uli Lima : di bawah Kerajaan Ternate b. Uli Siwa : di bawah Kerajaan Tidore