Perhatian Pemkab Solok terhadap perkembangan daerahnya, terutama daerah terisolir terus dilakukan. Dari berbagai kunjungan Bupati Solok H Gusmal ke beberapa daerah yang tergolong terisolir, persoalan jalan menjadi kebutuhan utama.
Daerah Sariak misalnya, menempuh daerah ini membutuhkan waktu yang lama. Karena kondisi jalan yang sulit ditempuh dengan jalur darat. Menurut Gusmal, Pemkab memperhatikan lebih pada jalan untuk membuka keterisoliran daerah. “Meski di darerah yang sulit ditempuh, kondisi kesehatan dan pendidikan masyarakat tidak terkendala,” katanya.
Selain persoalan jalan, Pemkab melalui berbagai program juga selalu memperhatikan persoalan pendidikan dan kesehatan. Minimnya sarana dua sektor ini, menyebabkan masyarakat tidak mengetahui pola hidup sehat serta banyaknya angka putus sekolah. Untuk mengatasinya, Pemkab telah melahirkan program sekolah satu atap dan puskesmas pembantu. Sekolah satu atap, diakuinya membantu menekan angka putus sekolah. Menurut Gusmal, munculnya angka putus sekolah disebabkan oleh banyak faktor.
Selain persoalan perekonomian, jauhnya lokasi sekolah dari rumah warga juga merupakan penyabab lain, orang tua lebih memilih anaknya tetap di rumah ketimbang harus ke sekolah. Dengan jarak sekolah yang jauh, orang tua harus mengeluarkan biaya transportasi, disamping kebutuhan sekolah lainnya. Belum lagi jauhnya lokasi sekolah ditambah tidak tersedianya sarana transportasi yang memadai juga menyebabkan munculnya angka putus sekolah ditengah-tengah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar