Jumat, 24 April 2009

Kapan Kawin?!


Sebuah pertanyaan yang menjadi populer karena sebuah iklan rokok.
Pertanyaan yang menjadi iklan jenaka ini ada yang bilang Indonesia Banget.

Dibalik kejenakaan iklan rokok tersebut, pertanyaan yang berakar dari budaya di Indonesia ini menyimpan kisah sebaliknya. Dari pengamatan pada lingkungan saya saat ini, pertanyaan tersebut bisa berakhir pada pengekangan hak pribadi untuk menikah dengan pilihan atau cara sendiri.

Pada usia tertentu, katakanlah lepas belasan tahun, seorang wanita yang belum menikah akan menjadi aib buat keluarga. Menginjak usia 20 tahun adalah usia yang menjadi masalah buat keluarga besar. Paksaan menikah, perjodohan yang tidak diinginkan si perempuan akan menjadi muara masalah ini. Yang bisa berujung pada perceraian kembali dan menjadikan si perempuan orang yang hidup sendiri atau bahkan menghidupi anaknya tanpa ayah karena nikah paksa yang berakhir ke perceraian.

Alasan memaksa menikah juga bukan alasan yang bisa disalahkan bagi sebuah keluarga besar. Kehidupan remaja saat ini yang saya amati jauh lebih parah dibanding apa yang digambarkan pada film "Jomblo", "Virgin" atau "BCG" yang sempat dilarang beredar di beberapa kota tapi kini disiarkan di televisi swasta, tentunya dengan berbagai sensor dibanding versi VCD/DVD-nya.

Indonesia memang berbeda dengan negara-negara lain. Di negara lain mungkin usia 17 tahun atau memasuki masa kuliah adalah usia lepas dari orang tua. Usia remaja mulai hidup mandiri. Tapi di Indonesia belum seperti itu, meski sudah mulai kelihatan banyak remaja yang di usia bahkan belum 17 tahun sudah hidup pisah dari orang tua. Memasuki pekerjaan yang mungkin membuat orang tuanya tidak suka. Tapi itu kenyataan. Pekerjaan itu antara lain menjadi SPG, vokalis band, dancer, bahkan sampai ladies di tempat hiburan malam.

Sebagian orang tua tidak bisa memahami generation gap yang terlalu lebar ini.

Nah bagi kalian yang cewek, apakah kalian berada dalam lingkungan keluarga seperti ini? Atau malah ada cowok yang ditanya "kapan kawin?" seperti dalam iklan rokok yang jenaka itu?

Tidak ada komentar: